#Post Title #Post Title #Post Title
Selasa, 05 Agustus 2014

Owl City - In Christ Alone (I Stand)





Hayo siapa yang ga tau Owl City? Kebanyakan remaja pasti tahu banget Owl City yang sukses membawakan lagu "Fireflies". Inget juga dong lagu "Good Time" yang terkesan catchy ketika dikolaborasikan dengan Carly Ray Japsen. 

Nah, penyanyi baby face asal Amerika Serikat ini punya satu lagu gospel yang judulnya In Christ Alone. Kaget banget ternyata Owl City juga cover lagu ini. Secara lagu ini memiliki lirik yang sangat kuat dan Owl City punya kekuatan di musik elektronik. Tapi ternyata, Owl City (atau mungkin Adam Young) begitu menghormati lagu "In Christ Alone". Tidak ada permainan komputerisasi. Dia hanya menggunakan piano dan suaranya yang lembut sehingga kita bisa menyimak dengan jelas setiap kata dalam lagu. Hasilnya keren! Buat yang suka nyanyi, ini ada lirik lagu "In Christ Alone". Cekitdot ya.. 

"In Christ Alone (I Stand)"
Cover By : Owl City

In Christ alone my hope is found,
He is my light, my strength, my song;
this Cornerstone, this solid Ground,
firm through the fiercest drought and storm.
What heights of love, what depths of peace,
when fears are stilled, when strivings cease!
My Comforter, my All in All,
here in the love of Christ I stand.

There in the ground His body lay
Light of the world by darkness slain:
Then bursting forth in glorious Day
Up from the grave he rose again!
And as He stands in victory
Sin's curse has lost its grip on me,
For I am His and He is mine -
Bought with the precious blood of Christ.

No guilt in life, no fear in death,
This is the power of Christ in me;
From life's first cry to final breath.
Jesus commands my destiny.
No power of hell, no scheme of man,
Can ever pluck me from His hand;
Till He returns or calls me home,
Here in the power of Christ I'll stand.

Till He returns or calls me home,
Here in power of Christ I'll stand.
Here in the power of Christ I'll stand.
   
[ Read More ]

Karuniaku, Karuniamu, dan Pertumbuhan Kita

Setiap anak Tuhan pasti punya karunia. Pertanyaannya, apa itu karunia? Apa beda karunia dengan talenta? Kok ada yang merasa tidak punya karunia tapi di sisi lain ada merasa punya segudang talenta? Lalu kalau memang kita punya karunia, so what? Does it matter to our life?

Oke ini dia penjelasan tentang karunia dan gunanya dalam pertumbuhan anak-anak Tuhan. Bahan inilah yang menjadi topik pembahasan di Persekutuan Pra Remaja GKI Gejayan Pos Jemaat Adisucipto pada Minggu 27 Juli 2014. Berhubung pembicaranya aku sendiri, hehehe.. Kak Evi narsis nih, jadi aku mencoba mendeskripsikan sesederhana mungkin. Simple style ala David Valentino. 


KARUNIA DAN TALENTA
Beberapa referensi menjelaskan tentang perbedaan utama karunia dan talenta. Talenta merupakan suatu bakat atau kemampuan yang merupakan hasil genetic (bawaan lahir) maupun hasil latihan yang kontinu. Sementara karunia merupakan kemampuan yang diberikan Roh Kudus kepada mereka yang telah menerima Kristus di dalam dirinya. Roh Kudus memberikan karunia untuk mengembangkan Kerjaan Allah yang telah lebih dulu dimulai oleh Yesus Kristus.
Talenta itu misalnya kemampuan bermusik, olahraga, menari, dan kemampuan lain yang masuk dalam kategori hard skills dan soft skills. Kita semua bisa melatih sedemikian rupa untuk memunculkan talenta dalam diri seseorang. Sebaliknya, karunia itu tidak bisa muncul begitu saja tanpa ada peranan dari Roh Kudus. Lalu, apa saja yang disebut karunia?  
Pertama coba buka Efesus 4:11-16. Bacaan tersebut ditulis oleh Paulus untuk jemaat di Efesus. Paulus menjelaskan tentang pentingnya kesatuan jemaat dan karunia yang berbeda-beda. Merujuk ke 1 Korintus 12:8-10, ada sembilan jenis karunia yaitu:
1. Karunia berkata-kata hikmat.
2. Karunia berkata-kata pengetahuan.
3. Karunia Iman.
4. Karunia untuk menyembuhkan.
5. Karunia untuk mengadakan mujizat.
6. Karunia bernubuat.
7. Karunia membedakan bermacam-macam roh.
8. Karunia berkata-kata dalam bahasa roh.
9. Karunia menafsirkan bahasa roh.
        
Wuih, dahsyat ya kemampuan karunia. Bisa dibilang, karunia merupakan kemampuan yang lebih bersifat spiritual. O iya, ada pula referensi tentang karunia dari Roma 12:3-8. Kali ini, jenis karunia antara lain :
1.   Bernubuat.
2.   Melayani.
3.   Mengajar.
4.   Menasihati.
5.   Membagi-bagikan sesuatu.
6.   Mempimpin.
7.   Menunjukkan kemurahan (murah hati).

         
APA SIH FUNGSI KARUNIA?
Oke, kita udah tahu apa itu karunia. Lalu ada apa dengan karunia? Mengapa ada yang punya banyak karunia tetapi di sisi lain ada yang merasa tidak punya karunia sama sekali.

   Kami, Pra Remaja Pos Adisucipto, awalnya tidak sepenuhnya tahu karunia kami masing-masing. Namun kami yakin kami punya karunia karena kami semua sudah terima Kristus dalam hidup kami. Jadi seharusnya kami punya karunia walaupun jumlah sedikit.
Diskusi sana-sini, merenung, analisa sedikit-sedikit, dan terkumpulah daftar karunia yang ada dalam diri kami masing-masing. Hasilnya seru juga. Ada yang punya satu, dua, tiga, bahkan lima karunia. Teman-teman cowok bingung berat menentukan karunia masing-masing namun mereka sepakat mereka punya satu karunia : Murah Hati! Ahahaha.. So sweet!
Mari kita kembali ke Efesus 4:11-16. Paulus menjelaskan, di setiap kelompok (jemaat) pasti ada pemimpin dan yang dipimpin. Pemimpin utama kita adalah Kristus. Paska kembali ke Surga, Kristus menyerahkan tugas kepemimpinan ke Para Rasul, Penginjil, dan kini berlanjut ke pemimpin lainnya seperti penginjil, gembala jemaat, pendeta, pastur, dan pemimpin rohani lainnya.
Para pemimpin bertugas untuk mempersatukan, membimbing, dan membantu pengembangan jemaat yang dipimpinnya. Sementara yang dipimpin pun memiliki peranan untuk bekerja sama dalam perluasan Kerajaan Allah di dunia. Singkatnya, jemaat harus bersatu untuk bertumbuh dan melakukan pelayanan bersama-sama.

TUMBUH BERSAMA HINGGA JADI DEWASA
Sekali lagi, semua jemaat harus tumbuh bersama. Semuaaanya! Tidak boleh tidak. Bertumbuh ke segala arah. Bertumbuh ke atas dan berakar di bawah. Efesus 4:15 jadi kuncinya. “Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah kepala.

Berpegang teguh pada kebenaran. Kasih. Bertumbuh ke arah Kristus. Ini pola pertumbuhan untuk menjadi iman yang dewasa. Sulit memang tapi kita harus terus berusaha menjadi sama seperti Kristus. Tidak Cuma aku, atau kamu, atau dia saja yang bertumbuh. KITA. Mari bertumbuh bersama di dalam kasih menuju kepada Kristus. Tuhan memberkati. (evp)



[ Read More ]